Selasa, 16 April 2013

Dinamika Kota Besar Dan Dampak Psikologi Kepada Perilaku Masyarakat

Nama  : Nur Fajrina ( PMI 4 )
Nim     : 1111054000009
Dinamika Kota Besar Dan Dampak Psikologi Kepada Perilaku Masyarakat
Pengertian dinamika
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah. Sedangkan Dinamika sosial berarti bahwa manusia dan masyarakat selalu berkembang serta mengalami perubahan, yang dalam prosesnya berlangsung secara cepat maupun lambat.
Adapun sebab-sebab terjadinya dinamika sosial di dalam masyarakat yakni : (1) Berubahnya struktur kelompok sosial, (2) Pergantian anggota kelompok, (3) Perubahan situasi sosial dan ekonomi.

Tugas 1; (Perspektif Teori Sosiologi untuk Komunikasi Massa)/ NurOktaviani(109051000126)

Perspektif Teori Sosiologi untuk Komunikasi Massa
Pendahuluan
Manusia pada dasarnya sudah mempelajari apa itu sosiologi karena manusia selama hidupnya telah menjadi anggota masyarakat yang hidup dan selalu terlibat dalam hubungan sosial. Hubungan social tersebut bisa berasal dari hubungan dalam keluarga, lingkungan tempat tingga, sekolah, dan tempat sosialisasi lainnya yang pernah mereka datangi. Pengalaman yang didapat dalam mempelajari kebudayaan yang merupakan hasil sebuah perkembangan yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hal tersebut merupakan pengetahuan yang manusia dapat yang bersifat sosiologis. Pengetahuan yang diperoleh tersebut adalah karena ikut sertanya manusia dalam hubungan-hubungan sosial.

Dinamika kota besar dan dampak psikologi pada masyrakat

M.IRHAMNI (1111054000014)
Pengembangan Masyarakat Islam 4
Dinamika Kota besar
Perkembangan Masyarakat Kota
  • Aspek ekonomi, dapat dilihat dari pembangunan pasar swalayan, alat pembayaran tidak hanya uang (dengan kartu kredit)
  • Aspek social, kelompok kekerabatan mulai memudar diganti kelompok berdasarkan kepentingan yang sama, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.
  • Aspek politik, masyarakat mulai tanggap dan kritis terhadap kehidupan politik, sehingga lebih dinamis.
  • Aspek budaya, keterbukaan terhadap dunia luar menyebabkan masyarakat kota merasa lebih modern bila mengadaptasi budaya asing dan mulai meninggalkan budaya tradisional
1.     Perkembangan masyarakat desa menjadi masyarakat kota
Masyarakat kota bisa terjadi karena adanya perkembangan masyarakat desa. Hal ini bisa berlangsung secara lambat (evolusi) maupun secara cepat (revolusi). Perubahan secara evolusi berlangsung sangat lama dan tidak direncanakan, yang terjadi karena dorongan pemenuhan kebutuhan yang lebih kompleks. Sedangkan perubahan secara revolusi berlangsung cepat dan bersifat mendasar. Misalnya revolusi industri di Inggris, memberi pengaruh yang sangat besar pada perkembangan desa untuk menjadi masyarakat kota yang berbasis IPTEK.
2. 

kisah pejuang ekologi _MayaIndahJumanten _PMI 6

KISAH PEJUANG EKOLOGI
"Laksamana Malahayati"
Bicara soal pejuang ekologi manusia, disini ada perempuan hebat, ada sedikit cerita tentang sosok perempuan lain yang berbeda generasi dari RA Kartini.  Perempuan yang untuknya tidak ada lagu pujian. Pahlawan yang jarang disebut namanya. pahlawan yang tidak pernah diungkit sejarahnya.  Laksamana perempuan pertama di dunia. Petarung garis depan. Pemimpin laskar Inong Balee yang disegani musuh dan kawan. Dialah Laksamana Malahayati..
Kisah Laksamana Malahayati walaupun tidak banyak, semua bercerita tentang kepahlawanannya. Pada saat dibentuk pasukan yang prajuritnya terdiri dari para janda yang kemudian dikenal dengan nama pasukan Inong Balee, Malahayati adalah panglimanya (suami Malahayati sendiri gugur pada pertempuran melawan Portugis). Konon kabarnya, pembentukan Inong Balee sendiri adalah hasil buah pikiran Malahayati. Malahayati juga membangun benteng bersama pasukannya dan benteng tersebut dinamai Benteng Inong Balee.

Tokoh-Tokoh Ekologi_Moch. Irfan jaya_Com-dev 6


Nama              : Moch Irfan Jaya
Jurusan          : Pengembangan Masyarakat Islam
Tokoh Ekologi Tanah Betawi
H. Chaerudin: Si Jampang Penyelamat Kali Pesanggrahan
Sosok sederhana yang selalu mengenakan pakaian khas betawi, lengkap dengan peci dan goloknya, ini memiliki kenangan indah saat mudanya dulu memancing ikan di Kali Pesanggrahan.Kicauan burung yang begitu merdu menghiasi suasana di pinggir kali. Selain itu, aneka satwa lain juga dapat dengan mudah ditemui.
Namun, kondisi di akhir 1980-an sangatlah jauh berbeda. Pinggiran Kali Pesanggrahan jadi tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga. Akibatnya air kali menjadi hitam kelam.
Kenangan itulah yang kemudian mendorong H. CHAERUDIN (54 tahun), atau akrab disapa Bang Idin, bertualang, selama lima hari enam malam, menyusuri Kali Pesanggrahan ke hulunya di Kaki Gunung Pangrango sejauh 136 km dengan berjalan kaki atau berakit batang pisang.
Ia mencari tahu apa saja yang masih tersisa di sepanjang aliran kali. Pohon apa saja yang tak lagi tegak, satwa apa saja yang lenyap, ikan apa saja yang minggat, dan mata air mana saja yang alirannya tersumbat.

KISAH SUKSES PEJUANG EKOLOGI_NURUL VIVI ARYANTI PULUNGAN_TGS KE-3

Nama : Nurul Vivi Aryanti P
Kisah Sukses Para Pejuang Atau Tokoh Lingkungan
Apa yang dilakukan?
Haji Chaerudin pejuang betawi yang menghijaukan bantaran kali pesanggrahan
H. Chaerudin (54 tahun), atau akrab disapa Bang Idin, bertualang  menyusuri Kali Pesanggrahan ke hulunya di Kaki Gunung Pangrango sejauh 136 km dengan berjalan kaki atau berakit batang pisang. Ia mencari tahu apa saja yang masih tersisa di sepanjang aliran kali. Pohon apa saja yang tak lagi tegak, satwa apa saja yang lenyap, ikan apa saja yang minggat, dan mata air mana saja yang alirannya tersumbat.
Ia wujudkan hutan wisata seluas 40 hektar di tepi Kali Pesanggrahan, Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di sana, pria yang dalam kesehariannya selalu berpakaian Betawi lengkap dengan peci dan golok ini membebaskan pengunjung memetik hasil hutan sembari memancing ikan di kali. "Gratis asal tidak merusaknya,"
Usahanya dimulai dengan membersihkan sampah. Langkah awal ini ternyata tidak mudah. Berkali-kali beliau bersitegang dengan orang-orang gedongan, disebut orang gila, sering diinterogasi dan ditangkap aparat.

perempuan pejuang sukses ekologi_Mia Maisyatur R_tugas ke 3


Nama               : Mia Maisyatur R (1110054000022)
Tugas               : ekologi manusia
PEJUANG SUKSES EKOLOGI
Click to enlarge image 02.jpg
-          PROFIL
Murniwati boru harahap atau Murniwati Harahap, begitulah sapaan akrab untuk wanita pecinta dan peduli lingkungan ini. Ia lahir di Rantau Parapat, Sumatera Utara, 31 Agustus 1944.  Ia adalah seorangt pejuang penghijauan hutan bakau di wilayah Jakarta Utara, atau dikenal sebagai pengelola dan pencipta Taman Wisata Alam (TWA). Meskipun kediamannya adalah di Bandung dan di wilayah Warung Buncit Jakarta Selatan, ia lebih mencintai hasil karyanya di Taman Wisata Alam dan menganggapnya sebagai rumah kediamannya.
Taman Wisata Ala mini tepatnya didaerah Jakarta Utara belakang perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK), tak jauh dari pantai dan perumahan yang kini dihuni oleh sebagian banyak diantara memreka adalah orang-orang hedonis. Disanalah Murniwati mengelola hutan mangrove atau sering kita kenal sebagai hutan bakau. Ia mengelola hutan tersebut seluas 99,82 hektar.

-         

Kisah Pejuang Ekologi_Resa Purnama_Tugas3

Perempuan Indonesia Mendapat Penghargaan Lingkungan Hidup Goldman
Aleta Baun (Foto: Goldman Environmental Prize)Seorang perempuan Indonesia bernama Aleta Baun menjadi salah satu dari enam pemenang penghargaan Goldman Prize. Aleta Baun atau Mama Aleta berhak mendapat $150 ribu atau Rp1,4 miliar yang diberikan pertama kali dalam upacara khusus, Senin, 15 April 2013 di San Francisco Opera House. Pernyataan resmi dari Goldman Prize menyebut prestasi Aleta adalah, "Dengan mengorganisir ratusan warga desa setempat untuk secara damai menduduki tempat-tempat penambangan marmer dalam suatu "protes sambil menenun," Aleta Baun menghentikan pengrusakan tanah hutan yang sakral di Gunung Mutis di pulau Timor."
Menurut biografi Aleta di situs Goldman Prize, pada 1980an pemerintah di Mollo, Timor Barat, memberikan izin pada perusahaan pertambangan marmer untuk memotong batu-batu marmer dari pegunungan di kawasan Mollo. Pemerintah setempat melakukannya tanpa meminta izin penduduk lokal. Seiring dengan semakin banyaknya penggundulan hutan serta pertambangan, longsor menjadi hal biasa, begitu juga dengan polusi air dan kesusahan hidup bagi penduduk desa di hilir sungai. 
         

Kisah Pejuang Ekologi_Nurhandayani_PMI6


Nama                           : Nur Handayani
NIM                             : 1110054000019
Jurusan                                    : Pengembangan Masyarakat Islam (VI)
Kisah Pejuang Ekologi
(Prof. Dr. Otto Sumarwoto)


Prof. Dr. Otto Sumarwoto, seorang tokoh lingkungan, putra terbaik bangsa yang tak ternilai lagi karya-karyanya dan peranannya dalam memberikan solusi dalam penanganan lingkungan hidup. Pria kelahiran Purwokerto pada 19 Februari 1926 sepanjang hidupnya diabdikan untuk kelestarian lingkungan hidup.
Otto Sumarwoto menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di Temanggung tahun 1941 dan MULO di Yogyakarta tahun 1944. Otto merupakan Anak keenam dari 13 bersaudara dari ayah seorang pegawai DPU zaman Belanda. Pada waktu muda Otto bercita-cita jadi ahli pertanian, namun ia sempat nyasar menjadi pelaut, hanya karena senang melihat kapal. Dia memasuki Sekolah Tinggi Pelayaran di Cilacap (1944), kemudian sempat menjadi Mualim Kapal Kayu (1944-1945).

Cari Blog Ini