Rabu, 24 Oktober 2012

Metode Soiologi_Lilis Yuniarsih JRN IB_Tugas ke-4

METODE-METODE DALAM SOSIOLOGI

Setelah mendapatkan gambaran dan pokok-pokok tentang ruang lingkup sosiologi beserta hubungannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya dan teori-teorinya, perlu dijelaskan cara-cara sosiologi memperlajari objeknya yaitu masyarakat. Untuk kepentingan itu sosiologi mempunyai cara kerja atau metode yang juga dipergunakan oleh ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Pada dasarnya terdapat dua jenis cara kerja atau metode yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.

1.       Metode kualitatif
Metode ini lebih mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata didalam masyarakat. Di dalam metode kualitatif termasuk metode historis dan metode komparatif yang keduanya dikombinasikan menjadi historis-komparatif. Metode historis menggunakan-analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Metode komparatif mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya, untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya. Perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang, dan mengenai masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama. Metode studi kasus bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah-satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat. Studi kasus dapat digunakan untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat (community), lembaga-lembaga maupun individu-individu. Dasarnya adalah bahwa penelaahan suatu persoalan khusus yangmerupakan gejala umum dari persoalan-persoalan lainnya dapat menghasilkan dalil-dalil umum. Alat-alat yang dipergunakan oleh metode studi kasus adalah misalnya wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaan (questionnaires), dari daftar pertanyaan-pertanyaan (schedules), participant observer technique dan lain-lain.
 
2.       Metode kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metodologi ilmiah yang menggunakan angka- angka sebagai bahan- bahan keterangan sabagai data ilmiah. Yang temasuk metode ini adalah metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara matematis. Akhir- akhir ini dihasilkan suatu teknik yang dinamakan Sociometry yang meneliti masyarakat secara kuantitatif. Sociometry adalah himpunan konsep-konsep dan metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan- hubungan antar manusia dalam masyarakat secara kuantitatif. Metode-metode ini saling melengkapi untuk menyelidiki objek pada sosiologi. Penelitian yang memakai metode survei dan sensus menggunakan pendekatan kuantitatif, karena disini peneliti mengumpulkan data yang dapat diukur, seperti misalanya: tingkat pendidikan, banyaknya jenis pekerjaan, dan besarnya penghasilan warga masyarakat.
 
Perbedaan mendasar dari metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka. Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya.



Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : C.V Rajawali, 1990).
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini